Penebangan kayu
Oktober 04, 2017 0 Comments
Penebangan kayu
Daftar isi
[sembunyikan]Transportasi kayu[sunting | sunting sumber]
Keselamatan[sunting | sunting sumber]
jasa tebang pohon area semarang dan sekitarnya
April 27, 2017 info lain-lain , jasa tebang pohon 0 Comments
kami melayani jasa penebangan pohon secara profesional dan dapat diandalkan
alat yang lengkap dan menggunakan tenaga ahli di bidangnya
silahkan hubungi kami
di jalan Talang Barat 2 rt4/rw4 bendan duwur (pak ujik)
no hp :081390566107
terimakasih
salam seduluran
memasang-guide-bar-dan-rantai
April 27, 2017 info lain-lain 0 Comments
Sebelum memasang guide bar dan rantai chainsaw sebaiknya Anda memakai sarung tangan yang cukup tebal bilamana diperlukan. Hal ini untuk menghindari cidera tangan akibat kontak dengan rantai atau bagian chainsaw yang lain. Hmm, memang perlu ongkos lagi sih buat ngeluarin duit beli sarung tangan tapi kalau kita sadar bahwa keselamatan itu mahal harganya yakin deh harga sarung tangan pasti terasa murah.
Lets cekidot, perhatikan langkah-langkah berikut:
- Yang pertama, cari tempat bersih buat naruh mesin , rantai, dan guide bar Anda yang akan dirakit. Usahakan jangan di dalam rumah ya, takutnya rusak tuh lantai rumah Anda ;)
- Buka kap/cover sprocket rantai
- Putar roda penyetel yang dipasangkan ke guide bar sampai maksimum
- Pasang rantai chainsaw Anda mulai dari ujung guide bar dengan arah yang benar (lihat gambar). Ingat! Pakai sarung tangan untuk pengaman
- Rantainya sambil diputar hingga benar-benar terpasang sepenuhnya
- Periksa lagi rantai yang terpasang, pastikan pisaunya berada di atas
- Pasang guide bar ke mesin chainsaw kalungkan rantai ke sprocket. Tempatkan guide bar ke dudukannya
- Pasang kembali cover sprocket ke mesin, pastikan semua pengunci telah terpasang
- Putar pengunci pada cover, tapi jangan sampai kencang dulu
- Putar baut/sekrup penyetel kekencangan rantai hingga rantai menempel seluruhnya ke guide bar
- Kencangkan pengunci sampai posisinya benar-benar mengunci
- Periksa kembali kekencangan rantai secara visual, pastikan semua sisi menempel pada guide bar dengan benar
- Sekarang periksa apakah rantai terlalu kencang atau tidak, rilis rem rantai dan coba gerakkan rantai dengan tangan kalau tidak bergerak berarti setelan rantai terlalu kencang segera longgarkan sedikit setelannya
- Proses perakitan selesai, aktifkan lagi rem rantainya
- Mesin chainsaw Anda siap untuk dipakai
Selamat mencoba...
Teknik Menebang Pohon: Penebangan Terarah
April 27, 2017 jasa tebang pohon 0 Comments
Arah sudut takik
Arah sudut takik dapat dibuat dalam berbagai cara. Kondisi pohon, tradisi lokal dan area kerja menentukan pembuatan takik yang mungkin dapat berbeda. Hindari membuat takik terlalu dalam, jangan melebihi 15-20% dari diametertingginya.
Takik yang umum digunakan adalah arah sudut takik open-face dalam dua versi (A dan B), arah sudut takik open-face dengan sudut pembuka yang lebih lebar, dan takik dengan arah terbalik. Kami merekomendasikan menggunakan takik open-face (versi A), karena dapat digunakan dalam banyak jenis penebangan dan paling mudah untuk dipelajari.
Arah sudut takik open-face dengan sudut pembuka yang lebih lebar memiliki keuntungan untuk digunakan di medan yang lebih landai di mana ada kebutuhan untuk menahan pohon tetap utuh dikarenakan area yang tidak rata. Takik dengan arah terbalik digunakan pada pohon-pohon yang sangat besar di medan curam dan jenis pohon yang cenderung terbelah ketika ditebang.
Takik dibuat dalam dua bagian yakni pemotongan atas dan pemotongan bawah. Untuk memulai membuat takik dilakukan berdasarkan metode mana yang digunakan. Pemotongan sebaiknya dilakukan sedekat mungkin dengan tanah agar kontrol dan stabilitas maksimal ketika pohon jatuh. Perhatikan juga untuk memotong tonjolan akar yang menghalangi pembuatan takik.
Felling cut
Ketika arah takik telah dibuat, sekarang saatnya membuat felling cut. Felling cut biasanya akan sejajar dengan atau sedikit di atas level arah takik (lihat di bawah). Teknik yang digunakan untuk membuat Felling cut tergantung pada ketebalan batang dan panjang guide bar mesin chainsaw Anda.
Gunakan breaking bar, felling bar atau felling wedge untuk memastikan penebangan aman. Hal ini mencegah pohon condong ke arah yang berlawanan dan menjepit guide bar mesin chainsaw di pohon saat pembuatan feeling cut. Pastikan bahan bakar cukup saat memotong menggunakan chainsaw. Akan berbahaya jika bahan bakar habisa pada saat proses pemotongan.
Hinge (sendi/engsel) membuat aman penebangan
Hinge adalah faktor yang paling penting dalam memastikan penebangan yang aman dan bersih. Hinge adalah bagian yang tidak dipotong antara takik dan felling cut , berfungsi seperti engsel untuk mengarahkan pohon ke tanah. Hinge harus memiliki ketebalan yang sesuai dan panjangnya paling tidak minimal 80% dari diameter pohon yang setinggi dada. Lebar harus 10% daridiameter pohon yang setinggi dada. Untuk pohon yang lebih tebal dari 30 cm, cukup untuk memiliki hinge sekitar 3 cm. Sudut pembuka arah takik akanmenentukan berapa lama hinge bertahan. Semakin kecil sudut, semakin cepat pula hinge akan patah.
Sumber: Husqvarna WorldWide
trik perjalanan pake sepeda motor pada saat musim hujan
April 19, 2017 info lain-lain 0 Comments
Membersihkan bagian dalam helm dengan menggunakan shampo sebelum berkendara
1. sebelum berangkat, lap kaca bagian dalam dengan kain yang sudah diberikan sedikit shampo
ahli tebang pohon area semarang dan sekitarnya dengan menggunakan tenaga ahli
April 19, 2017 jasa tebang pohon 0 Comments
bapak/ibu, kangmas/mbakyu, dan sodara sodara semua yang ada di wilayah semarang dan sekitarnya dan sedang mencari tenaga untuk potong kayu yang dianggap menggangu di sekitar rumah.... yyyuuuuukkkkkkkk monggo hubungi saya di alamat Jalan Talang barat 2 no 14 rt4/rw4 bendan duwur kec.gajah mungkur semarang
info lebih mantab hubungi 081390566107 (pak ujik)
menjelang bulan ramadhan 2017, yg sedang butuh jasa angkut dan potong pohon
April 19, 2017 jasa tebang pohon 0 Comments
kami menawarkan jasa angkut barang dan juga jasa tebang pohon dengan mengunakan alat2 yang sudah canggih dan tenaga yang profesional.
silahkan hub bapak rujik dengan nomor hape : 081390566107 atau bisa melalui wa : 085642848207
terimakasih atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih
jasa angkut barang pindahan area semarang
April 18, 2017 jasa tebang pohon 1 Comments
no hp :081390566107
terimakasih
salam seduluran
Cara Membuat Kayu Gaharu Menjadi Minyak Gaharu
April 17, 2017 info lain-lain 0 Comments
Kayu gaharu merupakan salah satu bahan baku untuk menghasilkan minyak gaharu yang termasuk salah satu jenis minyak atsiri. Minyak gaharu dihasilkan dari proses penyulingan. Minyak atsiri juga dikenal sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), diantara kelompok minyak tersebut merupakan minyak nabati. Minyak-minyak ini berupa cairan kental namun bisa menguap pada suhu ruangan. Minyak atsiri ini menjadi bahan untuk aromaterapi yang bisa digunakan untuk kegiatan seperti yoga atau ayurveda.
Minyak gaharu merupakan hasil dari proses penyulingan, dengan proses yang baik hal ini akan menghasilkan minyak atsiri yang terjamin mutunya. Dibawah ini ada 3 cara membuat kayu gaharu menjadi minyak gaharu, diantaranya:
1. Metode Water Distillation
Metode ini merupakan cara melakukan proses penyulingan yaitu dengan cara memasukkan bahan baku, namun bahan baku yang digunakan adalah bahan baku layu dan juga bisa juga kering. Masukan bahan ke katel penyuling dan isikan dengan air lalu untuk direbus. Nanti akan ada uap yang keluar dari katel, yang dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan kondensor. Uap tersebut berisi campuran uap air dan juga minyak, dan nantinya akan terkondensasi hingga mencair. Cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan alat separator untuk memisahkan minyak. Biasanya metode ini digunakan untuk menyuling minyak aroma terapi, seperti halnya menyuling minyak aromaterapi smawar dan melati. Pastikan katel bahan yang terbuat dari anti karat.
2. Metode Water and Steam Distillation
Metode Water and Steam Distillation merupakan salah satu metode penyulingan dengan air dan uap, atau bisa juga disebut dengan sistem kukus. Sebenarnya seperti sistem rebus, namun bahan baku dan air tidak bersinggungan dan dibatasi tempat kukusan seperti halnya Anda mengkukus makanan. Cara ini sering dilakukan dan paling banyak digunakan, karena metode ini hanya membutuhkan air sedikit sehingga menyingkat waktu produksi. Biasanya metode ini dilengkapi dengan sistem kohobasi yang merupakan sistem dimana air kondensat yang keluar dari separator akan masuk kembali secara otomatis kedalam agar meminimkan air. Cara ini lebih menguntungkan dari pihak produksi bebas dari proses hidrolisa pada komponen minyak atsiri. Metode sangat baik sekali dan juga uap yang dihasilkan stabil.
3. Metode Direct Steam Distillation
Metode Direct Steam Distillation merupakan penyulingan dimana bahan baku tidak kontak langsung dengan air ataupun dengan api. Namun, hanya uap dengan tekanan tinggi yang dapat difungsikan menyuling minyak. Dalam membuat uap yang memiliki tekanan tinggi pada sebuah boiler, yaitu uap mengalir melalui pipa dan akan masuk kedalam katel yang terisi dengan bahan baku. Nantinya uap yang keluar akan dihubungkan dengan kondensor, agar minyak terpisah dengan air yaitu dengan menggunkan separator dan disesuaikan dengan berat jenis minyak. Proses ini cukup lama yaitu sekitar 72 jam pros penyulingan, namun jika sudah selesai proses penyulingan diselesaikan. Waktu pertama mendapatkan minyak, minyak masih terdapat sisa-sisa kayu gaharu. Maka dari itu, usahakan minyak di jemur pada terik matahari 10 sampai 15 menit didalam botol tertutup.
Dalam metode-metode yang digunakan proses penyulingan ini merupakan suatu hal yang sangat sederhana dan mudah. Yaitu dengan alat distilasi skala kecil yang mudah didapatkan seperti stainless steel food grade jika menggunakan dengan sistem kukus (water and steam distillation), metode ini merupakan metode terbaik untuk menghasilkan kualitas minyak yang bagus dan segar. Peralatan penyulingan metode kukus (water and steam distillation) yaitu dengan wadah bahan tanaman (bio container) yang seluruhnya dimasukkan ke dalam wadah pendidih air (boiler).
tips menanam pohon yang baik di semarang
April 17, 2017 0 Comments
- Singkirkan sisa-sisa karung goni dari akar pohon pada tahap ini.
- Pastikan Anda memosisikan pohon setegak mungkin. ...
- Pertimbangkan untuk menggunakan waterpass untuk mengukur apakah pohon sudah diposisikan dengan benar. ...
- Gunakan tonggak kayu untuk membantu pohon tumbuh tegak jika perlu.
Daftar kayu di Indonesia
April 17, 2017 0 Comments
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Daftar isi
[sembunyikan]Kelompok Jenis Meranti/Kelompok Komersial Satu[sunting | sunting sumber]
No. | Nama Perdagangan | Nama Ilmiah | Nama-nama Daerah |
---|---|---|---|
1. | Agatis | Agathis spp. | Damar (Jw.), dama (Slw.), damar bindang (Klm.), damar sigi (Smt.). (Ingg.): kauri pine. |
2. | Balau | Shorea spp. (misalnya S. materialis Ridl., S. maxwelliana King, S. scrobiculata Burck); Parashorea spp. | Damar laut (Smt.), semantok (Aceh), amperok, anggelam, selangan batu (Klm.) |
3. | Balau merah | Shorea spp. (mis. S. collina Ridl., S. guiso (Blanco) Bl.) | Balau laut, damar laut merah, batu tuyang, putang, lempung abang. Ingg.: red selangan. |
4. | Bangkirai | Shorea spp. (mis. S. kunstleri King, S. laevis Ridley, S. laevifolia Endert); Hopea spp. (mis. H. celebica Burck, H. semicuneata Sym.) | Benuas, balau mata kucing, hulo dereh, puguh, jangkang putih, kerangan (Smt.), bubuh (Bk.) |
5. | Damar | Araucaria spp. (mis. A. cunninghamii D. Don, A. hunsteinii K.Schum.) | Alloa, ningwik, pien (Pap.). Ingg.: araucaria. |
6. | Durian | Durio spp. (terutama Durio carinatus Mast.); Coelostegia spp. | Durian burung, lahong, layung, apun, begurah, punggai, durian hantu, enggang |
7. | Gia | Homalium tomentosum (Roxb.) Benth., Homalium foetidum (Roxb.) Benth. | Delingsem (Jw.), kayu batu, melunas, kayu kerbau, momala (Slw.) |
8. | Giam[2] | Cotylelobium spp. (mis. C. burckii Heim, C. lanceolatum Craib, C. melanoxylon Pierre | Giam durian, resak bukit tembaga; giam padi, resak daun kecil, resak batu; giam tembaga, resak daun lebar; resak gunung |
9. | Jelutung | Dyera spp. | Pulai nasi, pantung gunung, melabuai |
10. | Kapur | Dryobalanops spp. (di antaranya D. oblongifolia Dyer, D. sumatrensis (Gmelin) Kosterm.) | Kamper (kayu), kayu kayatan, empedu, keladan |
11. | Kapur petanang | Dryobalanops oblongifolia Dyer | Kapur guras (Smt.), kapur paya (Mly.), kelansau (Swk.) |
12. | Kenari | Canarium spp., Dacryodes spp. , Santiria spp., Trioma spp. | Kerantai, ki tuwak, binjau, asam-asam, kedondong (kedundung), resung, bayung, ranggorai, mertukul |
13. | Keruing | Dipterocarpus spp. (mis. D. applanatus V.Sl., D. baudii Korth., D. elongatus Korth. dll.) | Keruing arong, kekalup; Lagan sanduk, mara keluang; Keruing tempudau; tempurau, merkurang, kawang, apitong |
14. | Kulim | Scorodocarpus borneensis Becc. | Kayu bawang hutan (Klm.) |
15. | Malapari | Pongamia pinnata (L.) Pierre | Malapari |
16. | Matoa | Pometia spp.; mis. P. pinnata Forster & Forster, P. ridleyi King | Kasai, taun, kungki, hatobu, kayu sapi (Jw.), tawan (Mlku.), ihi mendek (Irian Jaya) |
17. | Medang | Cinnamomum spp. | Sintuk, sintok lancing, ki teja, ki tuha, ki sereh, selasihan |
18. | Meranti kuning | Shorea spp. (di antaranya: S. acuminatissima Sym., S. balanocarpoides Sym., S. faguetiana Heim, S. gibbosa Brandis, Shorea scollaris V.Sl.; | Damar hitam, damar kalepek; Damar hitam katup; Bangkirai guruk, karamuku; Damar buah, mereng-kuyung; Damar tanduk. Ingg.: yellow seraya. |
19. | Meranti merah | Shorea spp. (di antaranya: S. johorensis Foxw., S. lepidota BI., S. leprosula Miq., S. ovalis BI., S. palembanica Miq., S. platyclados V.Sl. ex Foxw., S. leptoclados Sym., dll.) | Majau, meranti merkuyung; Meranti ketrahan; Meranti tembaga, kontoi bayor; Meranti kelungkung; Tengkawang majau; Banio, ketir; Seraya merah, campaga, lempong, kumbang, meranti ketuko, cupang. Ingg.: red seraya, red lauan. |
20. | Meranti putih | Shorea spp. (di antaranya: S. assamica Dyer, S. bracteolata Dyer, S. javanica K. et. Val., S. lamellata Foxw., S. ochracea Sym., S. retinodes V.SI., S. virescens Parijs, S. koordersi Brandis, dll.) | Damar mesegar; Bunyau, damar kedontang; Damar mata kucing, damar kaca, damar kucing; Damar tunam, damar pakit; Damar kebaong, baong, bayong, baung, belobungo, kontoi tembaga; Balamsarai, damar mansarai; Damar maja, kontoi sabang; Kikir, udang, udang ulang, damar hutan, anggelam tikus, maharam potong, pongin, awan punuk, mehing (Smt., Kal.); Damar lari-lari, lalari, temungku, tambia putih (Slw.), Damar tenang putih, hili, honi (Mlku.). Ingg.: white meranti. |
21. | Merawan | Hopea spp. (mis. H. dasyrrachis V.Sl., H. dyeri Heim, H. sangal Korth., dll.) | Tekam, tekam rayap; Bangkirai tanduk, emang, amang besi; Cengal, merawan telor; Ngerawan, cengal balau |
22. | Merbau | Intsia spp. (terutama I. bijuga O.K., I. palembanica Miq.) | Merbau asam, ipi (NT.), kayu besi (Papua); Ipil, anglai, maharan; Tanduk (Mlku.) |
23. | Mersawa | Anisoptera spp. (mis. A. laevis Ridl., A. marginata Korth., A. thurifera Bl.) | Cengal padi, damar kunyit; Masegar (Smt.), ketimpun (Klm.), mersawa daun besar; tabok, tahan |
24. | Nyatoh | Palaquium spp., Payena spp., Madhuca spp. | Suntai, balam, jongkong, hangkang, katingan, mayang batu, bunut, kedang, bakalaung, ketiau, jengkot, kolan |
25. | Palapi | Heritiera (Tarrietia) spp.; mis. H. javanica (Bl.) Kosterm., H. simplicifolia (Mast.) Kosterm., H. littoralis Ait., H. sylvatica S. Vidal | Mengkulang, teraling; Dungun, talutung, lesi-lesi. |
26. | Penjalin | Celtis spp. | Rempelas, ki jeungkil, ki endog (Sd.), cengkek (Jw.), pusu (Sumbawa) |
27. | Perupuk | Lophopetalum spp.; mis. L. javanicum (Zoll.) Turcz., L. multinervium Ridl., L. subobovatum King, L. wightianum Arn. | Kerupuk (Smt.), pasana (Klm.), mandalaksa (Jw.), aras |
28. | Pinang | Pentace spp. | Melunak, ki sigeung, ki sinduk, kelembing |
29. | Pulai | Alstonia spp. (di antaranya A. pneumatophora Back., A. scholaris R.Br., A. spatulata Bl., A. macrophylla Wall., A. spectabilis R.Br.) | Kayu gabus, rita, gitoh, bintau, basung, pule, pulai miang. Ingg.: white cheesewood, milkwood, milky pine. |
30. | Rasamala | Altingia excelsa Noroña | Tulasan (Smt.), mandung (Min.), mala (Jw.) |
31. | Resak | Vatica spp.; mis. V. maingayi Dyer, V. oblongifolia Hook.f., V. rassak Bl. | Damar along, resak putih |
Kelompok Jenis Kayu Rimba Campuran/Kelompok Komersial Dua[sunting | sunting sumber]
No. | Nama Perdagangan | Nama Ilmiah | Nama-nama Daerah |
---|---|---|---|
1. | Bakau | Rhizophora spp. dan Bruguiera spp | Tumu, Lenggadai, Jangkar, Tanjang, Putut, Busing, Mata buaya |
2. | Bayur | Balang, Walang, Wadang, Wayu | |
3. | Benuang | Octomeles sumatrana Miq. | Benuang bini (Klm.), winuang (Slw.) |
4. | Berumbung | Adina minutiflora Val.); Pertusadina spp. | Kayu lobang, Barumbung, Kayu gatal |
5. | Bintangur | Calophyllum spp.; mis. C. calaba L., C. inophyllum L., C. papuanum Lauterb., C. pulcherrimum Wall.ex Choisy, C. soulattri Burm.f. | Bintangor, penaga; Nyamplung; Sulatri; Bunoh, bintangur bunut |
6. | Bipa | Pterygota spp. | Kayu wipa |
7. | Bowoi | Serianthes minahassae Merr. & Perry (Syn. Albizia minahasae Koord.) | Rayango, Merang, Terangkuse |
8. | Bugis | Koordersiodendron pinnatum Merr. | Grepau |
9. | Cenge | Mastixia rostrata BI. | Cenge, Cingo |
10. | Duabanga | Duabanga moluccana BI. | Benuang laki, Takir, Aras, Raju mas |
11. | Ekaliptus | Eucalyptus spp.; mis. E. alba Reinw.ex Bl., E. deglupta Bl., E. urophylla S.T. Blake | Kayu putih; Leda, aren (Mlku.), tampai; Ampupu (Timor), |
12. | Gelam | Melaleuca spp. | Kayu putih |
13. | Gempol | Nauclea spp. | Wosen, Klepu pasir, Anggrit |
14. | Gopasa | Vitex spp. | Teraut, Laban |
15. | Gerunggang/Derum | Cratoxylum spp.; mis. C. arborescens (Vahl) Bl., C. cochinchinense (Lour.) Bl. | Madang baro; Mampat, butun; kemutul, temau; edat |
16. | Jabon | Anthocephalus spp. (A. chinensis (Lamk.) A.Rich ex Walp. dan A. macrophyllus (Roxb.) Havil.) | Kelampayan (Mly.), laran (Klm.), semama (Amb.). Ingg.: cadamba. |
17. | Jambu-jambu | Syzygium spp. [3] | Kelat, Ki tembaga, Jambu |
18. | Kapas-kapasan | Exbucklandia populnea R. Brown | Hapas-hapas, Tapa-tapa, Leman |
19. | Kayu kereta | Swintonia spp. | Rengas sumpung, Merpauh, Bagel mirah |
20. | Kecapi | Sandoricum spp. | Papung, Kelam, Sentul |
21. | Kedondong Hutan | Spondias spp. | Coco, Kacemcem leuweung |
22. | Kelumpang | Sterculia spp. | Kepuh, Kalupat, Lomes |
23. | Kembang semangkok | Scaphium macropodum J. B. | Kepayang, merpayang (Smt.) |
24. | Kempas | Koompassia malaccensis Maing. | Hampas, impas, tualang ayam |
25. | Kenanga | Cananga sp. | Kananga |
26. | Keranji | Dialium spp.; mis. D. indum L., D. platysepalum Baker, D. procerum (v.Steen.) Stey | Kayu lilin; Maranji |
27. | Ketapang | Terminalia spp. | Kalumpit, Klumprit, Jelawai, Jaha |
28. | Ketimunan | Timonius spp. | Seranai, Temirit, Kayu reen |
29. | Lancat | Mastixiodendron spp. | Kundur, Modjiu, Raimagago |
30. | Lara | Metrosideros spp. dan Xanthostemon spp. | Lompopaito, Nani, Langera |
31. | Mahang | Macaranga spp. | Merkubung, Mara, Benua |
32. | Medang | Litsea firma Hook f.; Dehaasia spp. | Manggah, Huru kacang, Keleban, Wuru, Kunyit |
33. | Mempisang | Mezzetia parviflora Becc.; Xylopia spp.; Alphonsea spp.; Kandelia candel Druce | Mahabai, Hakai rawang, Empunyit, Jangkang, Banitan, Pisang-pisang |
34. | Mendarahan | Myristica spp., Knema spp. | Darah-darah, Tangkalak, Au-au, Ki mokla, Kumpang, Kayu luo, Huru |
35. | Menjalin | Xanthophyllum spp. | Lilin, Ki endog, Segi landak |
36. | Mentibu | Dactylocladus stenostachys Oliv. | Jongkong, merebung |
37. | Merambung | Vernonia arborea Han. | Merambung, sembung |
38. | Punak | Tetramerista glabra Miq. | Kayu malaka (Smt.), cerega (Klm.) |
39. | Puspa | Schima spp.; terutama S. wallichii Korth. | Seru (Jw.), simartolu (Smt.), madang gatal (Klm.) |
40. | Rengas | Gluta aptera (King) Ding Hou | Rengas tembaga, Rangas |
41. | Saninten | Castanopsis argentea A. DC. | Sarangan (Jw.), ki hiur (Sd.), kalimorot |
42. | Sengon | Paraserianthes falcataria (L) Nielsen | Jeungjing, Tawa kase, Sika (Maluku) |
43. | Sepat | Berrya cordofolia Roxb. | Waru gunung, Kalong |
44. | Sesendok | Endospermum spp.; mis. E. diadenum (Miq.) Airy Shaw, E. moluccanum (T & B) Kurz, E. peltatum Merr. | Sendok-sendok, kayu labuh (Smt.), kayu bulan (Mly.), garung (Klm.); Kayu raja (Mlku.) |
45. | Simpur | Dillenia spp.; mis. D. grandifolia Wall., D. obovata Hoogl., D. pentagyna Roxb. | Sempur, segel, janti, dongi |
46. | Surian | Toona sureni Merr. | Suren, kalantas |
47. | Tembesu | Fagraea spp.; mis. F. fragrans Roxb., F. sororia J.J. Sm. | Tomasu (Smt.), kulaki (Slw.), malbira, ki tandu |
48. | Tempinis | Sloetia elongata Kds. | Damuli, Kayu besi |
49. | Tepis | Polyalthia glauca Boerl. | Banitan, Pemelesian, Kayu tinyang, Kayu bulan, Banet, Kayu kalet |
50. | Tenggayun | Parartocarpus spp. | Buku ongko, Pejatai, Purut bulu |
51. | Terap | Artocarpus spp. | Cempedak, Kulur, Tara, Teureup |
52. | Terentang | Campnosperma spp.; mis. C. auriculatum (Bl.) Hook.f., C. brevipetiolatum Volkens, dll. | Tumbus (Smt.), pauh lebi |
53. | Terentang ayam | Buchanania spp. | Pauhan, Antumbus, Talantang |
54. | T u s a m | Pinus spp. | Pinus, Damar batu, Uyam |
55. | Utup | Aromadendron sp. | U t u p |
Kelompok Jenis Kayu Eboni/Kelompok Indah Satu[sunting | sunting sumber]
No. | Nama Perdagangan | Nama Ilmiah | Nama-nama Daerah |
---|---|---|---|
1. | Eboni bergaris | Diospyros celebica Bakh. | Maitong, Kayu lotong, Sora, Amara |
2. | Eboni hitam | Diospyros rumphii Bakh. | Kayu hitam, Maitem, Kayu waled |
3. | E b o n i | Diospyros spp.; di antaranya D. areolata King et G., D. cauliflora BI., D. ebenum Koen, D. ferrea Bakh., D. lolin Bakh., D. macrophylla BI. | Baniak, Toli-toli, Kayu arang, Kanara, Gito-gito, Bengkoal, Malam |
Kelompok Jenis Kayu Indah/Kelompok Indah Dua[sunting | sunting sumber]
No. | Nama Perdagangan | Nama Ilmiah | Nama-nama Daerah |
---|---|---|---|
1. | Bongin | Irvingia malayana Oliv. | Pauh kijang, Sepah, Kayu batu |
2. | Bungur | Lagerstroemia speciosa Pers. | Ketangi, wungu (Jw.), tekuyung, benger |
3. | Cempaka | Michelia spp., Elmerrillia spp. | Minjaran, Wasian, Manglid, Sitekwok, Kantil (Jw.), Capuka |
4. | Cendana | Santalum album L. | Kayu kuning, Lemo daru |
5. | Dahu | Dracontomelon spp.; mis. D. dao Merr. & Rolfe, D. mangiferum Bl. | Dao, basuong (Smt.), sengkuang (Mly.), koili |
6. | Johar | Senna spp.[4] | Juar, Trengguli, Sebusuk, Bobondelan |
7. | Kuku | Pericopsis mooniana Thw. | Kayu laut, Papus, Nani laut |
8. | Kupang | Ormosia spp. | Kayu ruan, Saga |
9. | Lasi | Adina fagifolia Ridl. | Adina, Kilaki |
10. | Mahoni | Swietenia spp.; mis. S. macrophylla King, S. mahagoni (L.) Jacq. | Mahoni |
11. | Melur | Dacrydium spp.; Podocarpus spp. dan Phyllocladus spp. Mis. Dacrydium junghuhnii Miq. | Alau, cemantan (Klm.); Jamuju, kayu embun (Slw.), sampinur bunga (Smt.); Sampinur tali; Kayu cina; Ki merah, Sandu |
12. | Membacang | Mangifera spp. | Ambacang, Asam, Limus piit, Mempelam, Wani, Mangga |
13. | Mindi | Melia spp.; terutama M. azedarach L. | Bawang kungut |
14. | Nyirih | Xylocarpus granatum J. Konig | Nyireh, Niri |
15. | Pasang | Quercus spp. | Mempening, Baturua, Kasunu, Triti |
16. | Perepat darat | Combretocarpus rotundatus Dans. | Marapat, Teruntum batu |
17. | Raja bunga | Adenanthera spp | Saga, Segawe, Klenderi |
18. | Rengas | Gluta spp.; Melanorrhoea spp. | Ingas, Suloh, Rangas, Rengas burung |
19. | Ramin | Gonystylus bancanus Kurz | Gaharu buaya, Medang keladi, Keladi, Miang |
20. | Sawo kecik | Manilkara spp.; mis. M. fascicularis H.J. Lam & Maas Geest., M. kauki (L.) Dub. | Subo, Ki sawo |
21. | Salimuli | Cordia spp. | Kendal, Klimasada, Purnamasada |
22. | Sindur | Sindora spp.; mis. S. bruggemanii de Wit, S. coriacea Maing., S. wallichii Graham | Sepetir (Mly.), sasundur (Klm.), mobingo (Slw.) |
23. | Sonokembang | Pterocarpus indicus Willd. | Angsana, Linggua, Nala, Candana |
24. | Sonokeling | Dalbergia latifolia Roxb. | Linggota, sono sungu, sonobrits |
25. | Sungkai | Peronema canescens Jack | Jati seberang, Jati londo |
26. | Tanjung | Mimusops elengi L. | Sawo manuk (Jw.), karikis (Slw.) |
27. | Tapos | Elateriospermum tapos BI. | Kelampai, Setan, Kedui, Wayang |
28. | Tinjau belukar | Pteleocarpus lampongus Bakh. | Lontar kuning |
29. | Torem | Manilkara kanosiensis H.j. L. et B. M. | Sawai, Torem |
30. | Trembesi | Samanea saman Merr. | Ki hujan |
31. | Ulin | Eusideroxylon zwageri T.et B. | Kayu besi, bulian, kokon |
32. | Weru | Albizia procera Benth. | Beru, Ki hiyang, Bengkal |
Rujukan[sunting | sunting sumber]
- ^ Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 7
- ^ Secara internasional diperdagangkan sebagai resak. Sedangkan giam merujuk pada kayu-kayu berat marga Hopea. Lihat Soerianegara dan Lemmens, op. cit. hal. 141
- ^ Tertulis: Eugenia spp., marga yang tidak tepat
- ^ Tertulis: Cassia spp., nama yang usang
Services
Tags 3
Mengenai Saya
JASA Tebang Pohon (rujik) Semarang
jasa tebang pohon di Semarang Jangan sungkan untuk menghubungi kami jika anda punya problem pohon besar yang ingin ditebang karena membah...
Blog Archive
-
▼
2017
(21)
-
►
April
(17)
- jasa tebang pohon area semarang dan sekitarnya
- memasang-guide-bar-dan-rantai
- Teknik Menebang Pohon: Penebangan Terarah
- trik perjalanan pake sepeda motor pada saat musim ...
- ahli tebang pohon area semarang dan sekitarnya den...
- menjelang bulan ramadhan 2017, yg sedang butuh jas...
- jasa angkut barang pindahan area semarang
- Cara Membuat Kayu Gaharu Menjadi Minyak Gaharu
- tips menanam pohon yang baik di semarang
- Daftar kayu di Indonesia
-
►
April
(17)
Blog Archive
Labels
BTemplates.com
Advertisement
Blogroll
About
About me
Kami menerima jasa tebang pohon, pangkas pohon besar atau kecil untuk wilayah Kota Semarang dan Sekitarnya, Untuk keterangan dan harga dapat menghubungi kami lebih lanjut di no hp/WA : 081390566107 .
1 comments: