10 kayu termahal di dunia

1 Comments

Apa saja sih 10 kayu termahal di dunia? Sebagai material yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, harga komoditas kayu memang amat bervariasi. Kekuatan dan keindahan menjadi dua faktor yang berpengaruh terhadap harga jual kayu. Berikut ini Enka coba sebutkan 10 kayu termahal di dunia.
10 Kayu Termahal di Dunia

1.PINK IVORY
Pink Ivory atau kadang disebut red ivory adalah jenis kayu yang berasal dari Zimbabwe, Moazambique, dan Afrika Selatan. Kayu ini tergolong berat, padat, dan tampak indah dengan penampakan merah mudanya. Pohon dilindungi dan berkelanjutan dipelihara di Afrika Selatan, hanya ditebang oleh izin sangat terbatas. kayu ini sangat keras, dengan kepadatan 990 g / dm3.


Menurut rumor, non-bangsawan yang memiliki kayu akan sewenang dihukum mati.

2. SANDALWOOD/CENDANA
Sandalwood merupakan salah satu kayu termahal di dunia. Kayu ini memiliki karakter berat, berwarna kekuningan, seratnya halus, dan memiliki aroma wangi. Cendana adalah nama dari kelas kayu dari pohon dalam genus Santalum . Hutan yang berat , kuning , dan halus , dan tidak seperti banyak hutan aromatik lainnya , mereka mempertahankan aroma mereka selama beberapa dekade. minyak cendana diekstraksi dari hutan untuk digunakan .


3. AGAR WOOD
Kayu Agar atau agar wood memiliki warna gelap karena getah yang dihasilkannya. Warna asli kayu ini sebenarnya terang, akan tetapi karena infeksi jamur, terjadi respon pertahanan sehingga mengeluarkan getah gelap. Gaharu , juga dikenal sebagai oud , oodh atau agar, adalah kayu batang resin gelap yang terbentuk di Aquilaria dan Gyrinops pohon ( besar evergreen asli Asia tenggara ) ketika mereka menjadi terinfeksi dengan jenis cetakan .

Sebelum infeksi , kayu batang yang tidak berbau , relatif ringan dan pucat berwarna. Kayu resin tertanam biasa disebut gaharu , jinko , aloeswood , gaharu , atau oud ( tidak harus bingung dengan bukhoor ) dan dihargai di banyak budaya untuk aroma yang khas , dan dengan demikian digunakan untuk dupa dan parfum

4. AFRICAN BLACK WOOD
African black wood memiliki karakter kayu dengan substrat kering. Kayu ini berasal dari Senegal dan beberapa daerah di Afrika bagian selatan. Blackwood Afrika atau Grenadilla ( nama botani Dalbergia melanoxylon ) telah digunakan secara tradisional dalam instrumen membuat selama bertahun-tahun . Blackwood berasal dari daerah kering Afrika . Sumber perdagangan alat musik terutama dari Kenya , Tanzania dan Mozambik . Pohon biasanya memakan waktu 60 tahun untuk menjadi dewasa.



5. BOCOTE
Bocote ( bah – coat – ee ) adalah kayu yang memiliki banyak variasi. Garis pohon yang berputar-putar . Rata-rata berat jenis sekitar 0,85 dengan beberapa varian dalam potongan yang berbeda.

Kayu ini agak berminyak. Hal ini pada umumnya terdapat udara kering dalam potongan-potongan yang lebih tebal dari 1,5 inci , atau retak yang justru biasanya menghasilkan kayu yang bernilai tinggi. Kayu tersebut berasal dari Meksiko.

6. EBONY
Kayu termahal di dunia selanjutnya ialah ebony. Ebony merupakan kayu yang populer dengan warna hitamnya. Kayu ini termasuk berat dan biasa digunakan sebagai bahan baku alat-alat musik seperti gitar dan piano.
Ebony adalah kayu hitam yang pekat , yang paling sering dihasilkan oleh beberapa spesies yang berbeda dalam genus Diospyros . Ebony cukup padat tenggelam dalam air . Hal ini halus – bertekstur dan memiliki akhir yang sangat halus ketika dipoles , menjadikannya bernilai sebagai kayu hias . Kata ebony berasal dari hbny Mesir Kuno , melalui Yunani Kuno ἔβενος ( ébenos ) , dengan cara Latin dan Inggris Tengah .



7. LIGNUM VITAE
Lignum Vitae adalah kayu yang biasa digunakan dalam industri kuratif. Kayu ini juga biasa dimanfaatkan untuk pembuatan bola kriket. Tak heran harganya tergolong mahal. Lignum vitae adalah kayu perdagangan , juga disebut Guayacan atau guaiacum , dan di beberapa bagian Eropa dikenal sebagai pockholz , dari pohon dari genus Guaiacum .
Pohon-pohon yang asli ke Karibia dan pantai utara Amerika Selatan dan telah menjadi tanaman ekspor yang penting ke Eropa sejak awal abad ke-16 . kayu dulunya sangat penting untuk aplikasi yang memerlukan bahan dengan kombinasi yang luar biasa dari kekuatan, ketangguhan , dan kepadatan . Hal ini juga pohon nasional Bahama dan bunga nasional Jamaika .


8. TIGERWOOD
Mungkin bila disebut nama tigerwood, Anda akan langsung membayangkan pegolf asal Amerika yang belakangan banyak disorot karena kasus perselingkuhannya. Tigerwood yang dimaksud di sini adalah nama jenis kayu yang digadang sebagai termahal di dunia.
Tigerwood sebenarnya adalah ‘bisul kayu’ (burl) yang tumbuh secara alami dan tidak dapat dibudidayakan. Kelebihannya, dipotong dari sudut manapun, serat kayu akan sama bagusnya, seperti motif di dashboard mobil. Kelebihan inilah yang membuat harga kayu ini mahal.

Berbeda dengan jenis kayu lain, tigerwood biasa dijual per kilogram. Karena harganya mahal, tigerwood umumnya dijual dalam bentuk lembaran tipis sebagai lapisan particle board atau t-block, sebagai profil atau aksen dari furnitur.
Sebagai perbandingan, meja jati dengan laci menggunakan kayu jati, harganya cuma Rp2,5 juta; sementara meja jati dengan laci dari tigerwood, harganya bisa mencapai Rp6,5 juta,” kata Rina Kundang, pemilik Sony Art Gallery di bilangan Ciputat. Peti kayu jati berukuran kecil dihargai Rp1,5 juta, sedangkan peti berbahan tigerwood berukuran yang sama, bisa mencapai Rp8 juta.

9. BUBINGA
Bubinga tergolong spesies herbal dari genus Guibourtia. Kayu dari tanaman ini memiliki kekuatan dan keindahan yang menawan. Bubinga berasal dari Afrika Tengah kayu eksotis ini dimulai warna merah pinky tapi akhirnya menggelapkan sesuai usia pohon .   Bubinga adalah pohon besar kadang-kadang mencapai lebih dari 100 kaki tingginya dengan diameter batang sebanyak 36 ” dan tumbuh di Kamerun dan Gabon , daerah Afrika Barat .
Ini adalah kayu berbutir halus yang sulit dan berat dan dapat dipoles untuk menyelesaikan berkilau tinggi dan kayu yang mudah bekerja tanpa kesulitan . Bubinga merah biasanya ringan untuk ungu dan telah cukup merata spasi garis-garis ungu . Hal ini juga disebut sebagai , Akume , Bingbinga , Bubinga , Essingang , Kevazingo , Ovang dan Waka.


10. PURPLE HEART
Peltogyne atau purple heart aalah kayu yang banyak ditemukan di Amerika Selatan dan tengah. Kayu ini awalnya berwarna coklat tua, tapi setelah agak lama ditebang, berubah menjadi merah muda. Purple Heart tidak bisa salah untuk setiap kayu lainnya , untuk seluruh permukaannya adalah warna ungu terang jelas . Hal ini disebabkan pigmen alami yang luar biasa , hanya ditemukan di jantung – kayu , getah adalah keputihan dengan garis-garis ungu dan tetap begitu . Ketika jantung – kayu pertama terkena oleh pemotongan akan terlihat warna keputihan yang pekat.
Paparan udara menyebabkan akan mengubah warnanya dalam beberapa hari menjadi ungu terang di permukaan. Tapi warna ini hanya sekitar dua puluh satu inci yang mendalam , dan memotong lebih lanjut akan mengekspos permukaan pucat, yang menjadi ungu pada akhirnya. paparan lama untuk matahari dan hujan menjadikan permukaan hitam, tetapi cukup konstan bila digunakan di dalam ruangan.


1 comments:

Penebangan kayu

0 Comments

Penebangan kayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pohon Eucalyptus regnans sedang ditebang, di Australia antara tahun 1884-1917
Penebangan di Hungaria
Rakit kayu di kanal Joensuu, 2009
Penebangan kayu adalah aktivitas yang mencakup tidak hanya memotong pohon, namun juga transportasi dan pemrosesan di tempat (misal pemotongan hingga ukuran kecil).[1] Pohon yang dipotong tidak selalu batang utamanya, namun juga cabang yang berukuran besar dengan meninggalkan batang utamanya sehingga pohon tetap hidup. Sedangkan penebangan pohon penuh berarti memanfaatkan semua bagian pohon yang berkayu.[2]
Penebangan ilegal adalah istilah dalam kehutanan yang juga disebut dengan pencurian kayu,[3] termasuk aktivitas lainnya seperti transportasi, transaksi, dan pemrosesan kayu yang di luar ketentuan hukum. Prosedur penebangan sendiri bisa dikatakan ilegal jika akses masuk hutan didapatkan dengan cara korupsi, menebang spesies pohon yang dilindungi, atau menebang dalam jumlah melebihi yang diizinkan.[4]
Penebangan habis adalah istilah penebangan yang memanen kayu dalam area tertentu hingga bersih tanpa menyisakan satu pohon pun.[1]
Aktivitas menebang pohon yang memiliki nilai jual tinggi dan meninggalkan yang bernilai jual rendah, menebang pohon yang sudah matang dan meninggalkan yang muda, atau meninggalkan kayu yang berpenyakit atau rusak disebut dengan sistem tebang pilih (high grading) atau penebangan selektif.[5]
Penebangan yang tidak memotong batang utama dari pohon (penebangan cabang) harus memperhatikan sisa potongan di lokasi (serbuk gergaji, potongan daun) terutama jika penebangan dilakukan di daerah yang rawan kebakaran.
Ketika suatu area hutan terendam air akibat dibangunnya bendungan, maka kayu dapat ditebang dengan metode penebangan kayu bawah air. Penebangan dapat menjadi lebih sulit (karena harus menyelam ke dalam air), dan lebih mudah (karena kayu langsung mengapung di atas air setelah ditebang). Contoh terkenal dari usaha penebangan bawah air ada di Danau Ootsa dan Danau Williston di British ColumbiaKanada[6] dan di Danau VoltaGhana.

Transportasi kayu[sunting | sunting sumber]

Kayu yang telah ditebang biasanya ditransportasikan ke penggergajian kayu untuk dipotong menjadi potongan kayu, atau ke pabrik kertasuntuk dijadikan pulp kayu yang kemudian dijadikan kertas. Banyak metode untuk memindahkan kayu, bisa diangkut dengan truk semi-trailerkhusus, diapungkan di sungai dan mengikuti arus air, dan dengan kabel. Pemindahan kayu dengan diapungkan di badan air berisiko menenggelamkan beberapa kayu dari spesies yang berat jenisnya tinggi atau kayu yang mengandung resin dalam jumlah besar.
Transportasi kayu dengan kabel tinggi yang ditopang tiang-tiang juga sudah umum. Metode lainnya yaitu menggunakan helikopter ketika akses alat berat ke dalam hutan sulit atau tidak diizinkan.[7] Cara lainnya yang tidak umum seperti penggunaan hewan sebagai tenaga tarikdan balon.

Keselamatan[sunting | sunting sumber]

Penebangan hutan merupakan pekerjaan yang berbahaya. Pada tahun 2008, di Amerika Serikat 93 jiwa dari sekitar 86000 pekerja di industri penebangan kayu telah meninggal ketika bekerja.[8] Penebang kayu bekerja dengan peralatan berat mekanis di area yang tidak rata, bahkan licin. Penebang kayu juga berurusan dengan kondisi iklim yang bervariasi, dari ekstrem dingin hingga ekstrem panas. Lokasi klinik atau rumah sakit bisa jauh dari lokasi kerja sehingga pertolongan di tempat penting untuk dilakukan. Istilah widowmaker (pembuat janda) digunakan dalam industri kehutanan bagi kayu yang tidak jelas akan jatuh ke mana sehingga dapat membahayakan pekerja.
Di daerah British Columbia, Kanada, telah dibentuk lembaga keselamatan hutan BC Forest Safety Council pada September 2004, yang merupakan lembaga sosial non-profit untuk memprmsikan keselamatan di sektor industri kehutanan.[9]

0 comments:

tebang pohon area semarang

0 Comments

no hp :081390566107

0 comments:

jasa tebang kayu terbaik

0 Comments

bagi bapak/ibu yang memiliki pohon yang ingin ditebang
silahkan hub kami (rujik)

no hp :081390566107 atau wa : 081390566107

http://rujik-anto.blogspot.co.id/

0 comments:

jasa tebang pohon area semarang dan sekitarnya

, 0 Comments

bagi sedulur sedulur yang berada disekitar semarang, dan pingin menebang pohon yang dianggap mengganggu. maka bisa menghubungi kami untuk mengatasi masalah tersebut

kami melayani jasa penebangan pohon secara profesional dan dapat diandalkan
alat yang lengkap dan menggunakan tenaga ahli di bidangnya

silahkan hubungi kami
di jalan Talang Barat 2 rt4/rw4 bendan duwur (pak ujik)

no hp :081390566107 

terimakasih
salam seduluran

0 comments:

memasang-guide-bar-dan-rantai

0 Comments


Sebelum memasang guide bar dan rantai chainsaw sebaiknya Anda memakai sarung tangan yang cukup tebal bilamana diperlukan. Hal ini untuk menghindari cidera tangan akibat kontak dengan rantai atau bagian chainsaw yang lain. Hmm, memang perlu ongkos lagi sih buat ngeluarin duit beli sarung tangan tapi kalau kita sadar bahwa keselamatan itu mahal harganya yakin deh harga sarung tangan pasti terasa murah.
Lets cekidot, perhatikan langkah-langkah berikut:
  1. Yang pertama, cari tempat bersih buat naruh mesin , rantai, dan guide bar Anda yang akan dirakit.
    Usahakan jangan di dalam rumah ya, takutnya rusak tuh lantai rumah Anda ;)
  2. Buka kap/cover sprocket rantai
  3. Putar roda penyetel yang dipasangkan ke guide bar sampai maksimum
  4. Pasang rantai chainsaw Anda mulai dari ujung guide bar dengan arah yang benar (lihat gambar). Ingat! Pakai sarung tangan untuk pengaman
  5. Rantainya sambil diputar hingga benar-benar terpasang sepenuhnya
  6. Periksa lagi rantai yang terpasang, pastikan pisaunya berada di atas
  7. Pasang guide bar ke mesin chainsaw kalungkan rantai ke sprocket. Tempatkan guide bar ke dudukannya
  8. Pasang kembali cover sprocket ke mesin, pastikan semua pengunci telah terpasang
  9. Putar pengunci pada cover, tapi jangan sampai kencang dulu
  10. Putar baut/sekrup penyetel kekencangan rantai hingga rantai menempel seluruhnya ke guide bar
  11. Kencangkan pengunci sampai posisinya benar-benar mengunci
  12. Periksa kembali kekencangan rantai secara visual, pastikan semua sisi menempel pada guide bar dengan benar
  13. Sekarang periksa apakah rantai terlalu kencang atau tidak, rilis rem rantai dan coba gerakkan rantai dengan tangan kalau tidak bergerak berarti setelan rantai terlalu kencang segera longgarkan sedikit setelannya
  14. Proses perakitan selesai, aktifkan lagi rem rantainya
  15. Mesin chainsaw Anda siap untuk dipakai
Perhatian, selalu pikirkan keselamatan diri Anda. Alat pendukung keselamatan seperti sarung tangan dan yang lain dapat menghindarkan Anda dari kecelakaan serius.
Selamat mencoba...

0 comments:

Teknik Menebang Pohon: Penebangan Terarah

0 Comments

Penebangan yang aman memerlukan ketepatan dan keakuratan perhitungan. Arah sudut takik menentukan kemana pohon akan jatuh. Pembuatan takik pada pohon dapat dilakukan sesua dengan rencana arah jatuh pohon yang sudah kita tetapkan.

Arah sudut takik
Arah sudut takik dapat dibuat dalam berbagai cara. Kondisi pohon, tradisi lokal dan area kerja menentukan pembuatan takik yang mungkin dapat berbeda. Hindari membuat takik terlalu dalam, jangan melebihi 15-20% dari diametertingginya.
Takik yang umum digunakan adalah arah sudut takik open-face dalam dua versi (A dan B),  arah sudut takik open-face dengan sudut pembuka yang lebih lebar, dan takik dengan arah terbalik. Kami merekomendasikan menggunakan takik open-face (versi A), karena dapat digunakan dalam banyak jenis penebangan dan paling mudah untuk dipelajari.
Arah sudut takik open-face dengan sudut pembuka yang lebih lebar memiliki keuntungan untuk digunakan di medan yang lebih landai di mana ada kebutuhan untuk menahan pohon tetap utuh dikarenakan area yang tidak rata. Takik dengan arah terbalik digunakan pada pohon-pohon yang sangat besar di medan curam dan jenis pohon yang cenderung terbelah ketika ditebang.
Takik dibuat dalam dua bagian yakni pemotongan atas dan pemotongan bawah. Untuk memulai membuat takik dilakukan berdasarkan metode mana yang digunakan. Pemotongan sebaiknya dilakukan sedekat mungkin dengan tanah agar kontrol dan stabilitas maksimal ketika pohon jatuh. Perhatikan juga untuk memotong tonjolan akar yang menghalangi pembuatan takik.



Felling cut
Ketika arah takik telah dibuat, sekarang saatnya membuat felling cut. Felling cut biasanya akan sejajar dengan atau sedikit di atas level arah takik (lihat di bawah). Teknik yang digunakan untuk membuat Felling cut tergantung pada ketebalan batang dan panjang guide bar mesin chainsaw Anda.
Gunakan breaking bar, felling bar atau felling wedge untuk memastikan penebangan aman. Hal ini mencegah pohon condong ke arah yang berlawanan dan menjepit guide bar mesin chainsaw di pohon saat pembuatan feeling cut. Pastikan bahan bakar cukup saat memotong menggunakan chainsaw. Akan berbahaya jika bahan bakar habisa pada saat proses pemotongan.

Hinge (sendi/engsel) membuat aman penebangan

Hinge adalah faktor yang paling penting dalam memastikan penebangan yang aman dan bersih. Hinge adalah bagian yang tidak dipotong antara takik dan felling cut , berfungsi seperti engsel untuk mengarahkan pohon ke tanah. Hinge harus memiliki ketebalan yang sesuai dan panjangnya paling tidak minimal 80% dari diameter pohon yang setinggi dada. Lebar harus 10% daridiameter pohon yang setinggi dada. Untuk pohon yang lebih tebal dari 30 cm, cukup untuk memiliki hinge sekitar 3 cm. Sudut pembuka arah takik akanmenentukan berapa lama hinge bertahan. Semakin kecil sudut, semakin cepat pula hinge akan patah.

Sumber: Husqvarna WorldWide

0 comments:

trik perjalanan pake sepeda motor pada saat musim hujan

0 Comments

Membersihkan bagian dalam helm dengan menggunakan shampo sebelum berkendara


Pada saat cuaca hujan, helm yang dilengkapi kaca memang cukup nyaman dan membuat pengendara bisa tetap fokus pada jalurnya. Namun pada saat cuaca hujan pandangan menjadi tidak terlihat dengan maksimal alias ngembun.

untuk itu tips mengatasi supaya kaca helm tidak ngembun
1. sebelum berangkat, lap kaca bagian dalam dengan kain yang sudah diberikan sedikit shampo
2. pastikan shampo tidak mengganggu pandangan (bersih) dari kaca
semoga bermanfaat
terimaksih

0 comments:

ahli tebang pohon area semarang dan sekitarnya dengan menggunakan tenaga ahli

0 Comments

AHLI DALAM TEBANG POHON AREA SEMARANG






bapak/ibu, kangmas/mbakyu, dan sodara sodara semua yang ada di wilayah semarang dan sekitarnya dan sedang mencari tenaga untuk potong kayu yang dianggap menggangu di sekitar rumah.... yyyuuuuukkkkkkkk monggo hubungi saya di alamat Jalan Talang barat 2 no 14 rt4/rw4 bendan duwur kec.gajah mungkur semarang

info lebih mantab hubungi 081390566107 (pak ujik)


0 comments:

menjelang bulan ramadhan 2017, yg sedang butuh jasa angkut dan potong pohon

0 Comments

dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadhan 2017,
kami menawarkan jasa angkut barang dan juga jasa tebang pohon dengan mengunakan alat2 yang sudah canggih dan tenaga yang profesional.

silahkan hub bapak rujik dengan nomor hape : 081390566107 atau bisa melalui wa : 085642848207

terimakasih atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih








0 comments:

jasa angkut barang pindahan area semarang

1 Comments

bagi sedulur2 yang ada di area semarang dan sekitarnya, dan kebetulan sedang mau pindah di rumah baru. monggo silahkan mampir dan hub saya di jalan Talang Barat 2 rt4/rw4 bendan duwur (pak ujik)

no hp :081390566107

terimakasih
salam seduluran

1 comments:

Cara Membuat Kayu Gaharu Menjadi Minyak Gaharu

0 Comments

3 Cara Membuat Kayu Gaharu Menjadi Minyak Gaharu



Kayu gaharu merupakan salah satu bahan baku untuk menghasilkan minyak gaharu yang termasuk salah satu jenis minyak atsiri. Minyak gaharu dihasilkan dari proses penyulingan. Minyak atsiri juga dikenal sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), diantara kelompok minyak tersebut merupakan minyak nabati. Minyak-minyak ini berupa cairan kental namun bisa menguap pada suhu ruangan. Minyak atsiri ini menjadi bahan untuk aromaterapi yang bisa digunakan untuk kegiatan seperti yoga atau ayurveda.
Minyak gaharu merupakan hasil dari proses penyulingan, dengan proses yang baik hal ini akan menghasilkan minyak atsiri yang terjamin mutunya. Dibawah ini ada 3 cara membuat kayu gaharu menjadi minyak gaharu, diantaranya:

1. Metode Water Distillation
Metode ini merupakan cara melakukan proses penyulingan yaitu dengan cara memasukkan bahan baku, namun bahan baku yang digunakan adalah bahan baku layu dan juga bisa juga kering. Masukan bahan ke katel penyuling dan isikan dengan air lalu untuk direbus. Nanti akan ada uap yang keluar dari katel, yang dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan kondensor. Uap tersebut berisi campuran uap air dan juga minyak, dan nantinya akan terkondensasi hingga mencair. Cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan alat separator untuk memisahkan minyak. Biasanya metode ini digunakan untuk menyuling minyak aroma terapi, seperti halnya menyuling minyak aromaterapi smawar dan melati. Pastikan katel bahan yang terbuat dari anti karat.

2. Metode Water and Steam Distillation
Metode Water and Steam Distillation merupakan salah satu metode penyulingan dengan air dan uap, atau bisa juga disebut dengan sistem kukus. Sebenarnya seperti sistem rebus, namun bahan baku dan air tidak bersinggungan dan dibatasi tempat kukusan seperti halnya Anda mengkukus makanan. Cara ini sering dilakukan dan paling banyak digunakan, karena metode ini hanya membutuhkan air sedikit sehingga menyingkat waktu produksi. Biasanya metode ini dilengkapi dengan sistem kohobasi yang merupakan sistem dimana air kondensat yang keluar dari separator akan masuk kembali secara otomatis kedalam agar meminimkan air. Cara ini lebih menguntungkan dari pihak produksi bebas dari proses hidrolisa pada komponen minyak atsiri. Metode sangat baik sekali dan juga uap yang dihasilkan stabil.

3. Metode Direct Steam Distillation
Metode Direct Steam Distillation merupakan penyulingan dimana bahan baku tidak kontak langsung dengan air ataupun dengan api. Namun, hanya uap dengan tekanan tinggi yang dapat difungsikan menyuling minyak. Dalam membuat uap yang memiliki tekanan tinggi pada sebuah boiler, yaitu uap mengalir melalui pipa dan akan masuk kedalam katel yang terisi dengan bahan baku. Nantinya uap yang keluar akan dihubungkan dengan kondensor, agar minyak terpisah dengan air yaitu dengan menggunkan separator dan disesuaikan dengan berat jenis minyak. Proses ini cukup lama yaitu sekitar 72 jam pros penyulingan, namun jika sudah selesai proses penyulingan diselesaikan. Waktu pertama mendapatkan minyak, minyak masih terdapat sisa-sisa kayu gaharu. Maka dari itu, usahakan minyak di jemur pada terik matahari 10 sampai 15 menit didalam botol tertutup.
Dalam metode-metode yang digunakan proses penyulingan ini merupakan suatu hal yang sangat sederhana dan mudah. Yaitu dengan alat distilasi skala kecil yang mudah didapatkan seperti stainless steel food grade jika menggunakan dengan sistem kukus (water and steam distillation), metode ini merupakan metode terbaik untuk menghasilkan kualitas minyak yang bagus dan segar. Peralatan penyulingan metode kukus (water and steam distillation) yaitu dengan wadah bahan tanaman (bio container) yang seluruhnya dimasukkan ke dalam wadah pendidih air (boiler).

0 comments:

tips menanam pohon yang baik di semarang

0 Comments

Posisikan pohon:

  1. Singkirkan sisa-sisa karung goni dari akar pohon pada tahap ini.
  2. Pastikan Anda memosisikan pohon setegak mungkin. ...
  3. Pertimbangkan untuk menggunakan waterpass untuk mengukur apakah pohon sudah diposisikan dengan benar. ...
  4. Gunakan tonggak kayu untuk membantu pohon tumbuh tegak jika perlu.


bagi yang ingin menebang pohon: silahkan merapat dan hub saya:
terimakasih


0 comments:

Daftar kayu di Indonesia

0 Comments

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Indonesia memiliki sekitar 4.000 jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Akan tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis (10%) yang memiliki nilai ekonomi dan lebih sedikit lagi, 260 jenis, yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan. [1]
Berikut ini adalah daftar nama-nama kayu atau kelompok kayu menurut nama perdagangannya, sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 163/Kpts-II/2003 tanggal 26 Mei 2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan; dengan beberapa penyesuaian.

Kelompok Jenis Meranti/Kelompok Komersial Satu[sunting | sunting sumber]

No.Nama PerdaganganNama IlmiahNama-nama Daerah
1.AgatisAgathis spp.Damar (Jw.), dama (Slw.), damar bindang (Klm.), damar sigi (Smt.). (Ingg.): kauri pine.
2.BalauShorea spp. (misalnya S. materialis Ridl., S. maxwelliana King, S. scrobiculata Burck); Parashorea spp.Damar laut (Smt.), semantok (Aceh), amperok, anggelam, selangan batu (Klm.)
3.Balau merahShorea spp. (mis. S. collina Ridl., S. guiso (Blanco) Bl.)Balau laut, damar laut merah, batu tuyang, putang, lempung abang. Ingg.: red selangan.
4.BangkiraiShorea spp. (mis. S. kunstleri King, S. laevis Ridley, S. laevifolia Endert); Hopea spp. (mis. H. celebica Burck, H. semicuneata Sym.)Benuas, balau mata kucing, hulo dereh, puguh, jangkang putih, kerangan (Smt.), bubuh (Bk.)
5.DamarAraucaria spp. (mis. A. cunninghamii D. Don, A. hunsteinii K.Schum.)Alloa, ningwik, pien (Pap.). Ingg.: araucaria.
6.DurianDurio spp. (terutama Durio carinatus Mast.); Coelostegia spp.Durian burung, lahong, layung, apun, begurah, punggai, durian hantu, enggang
7.GiaHomalium tomentosum (Roxb.) Benth., Homalium foetidum (Roxb.) Benth.Delingsem (Jw.), kayu batu, melunas, kayu kerbau, momala (Slw.)
8.Giam[2]Cotylelobium spp. (mis. C. burckii Heim, C. lanceolatum Craib, C. melanoxylon PierreGiam durian, resak bukit tembaga; giam padi, resak daun kecil, resak batu; giam tembaga, resak daun lebar; resak gunung
9.JelutungDyera spp.Pulai nasi, pantung gunung, melabuai
10.KapurDryobalanops spp. (di antaranya D. oblongifolia Dyer, D. sumatrensis (Gmelin) Kosterm.)Kamper (kayu), kayu kayatan, empedu, keladan
11.Kapur petanangDryobalanops oblongifolia DyerKapur guras (Smt.), kapur paya (Mly.), kelansau (Swk.)
12.KenariCanarium spp., Dacryodes spp. , Santiria spp., Trioma spp.Kerantai, ki tuwak, binjau, asam-asam, kedondong (kedundung), resung, bayung, ranggorai, mertukul
13.KeruingDipterocarpus spp. (mis. D. applanatus V.Sl., D. baudii Korth., D. elongatus Korth. dll.)Keruing arong, kekalup; Lagan sanduk, mara keluang; Keruing tempudau; tempurau, merkurang, kawang, apitong
14.KulimScorodocarpus borneensis Becc.Kayu bawang hutan (Klm.)
15.MalapariPongamia pinnata (L.) PierreMalapari
16.MatoaPometia spp.; mis. P. pinnata Forster & Forster, P. ridleyi KingKasai, taun, kungki, hatobu, kayu sapi (Jw.), tawan (Mlku.), ihi mendek (Irian Jaya)
17.MedangCinnamomum spp.Sintuk, sintok lancing, ki teja, ki tuha, ki sereh, selasihan
18.Meranti kuningShorea spp. (di antaranya: S. acuminatissima Sym., S. balanocarpoides Sym., S. faguetiana Heim, S. gibbosa Brandis, Shorea scollaris V.Sl.;Damar hitam, damar kalepek; Damar hitam katup; Bangkirai guruk, karamuku; Damar buah, mereng-kuyung; Damar tanduk. Ingg.yellow seraya.
19.Meranti merahShorea spp. (di antaranya: S. johorensis Foxw., S. lepidota BI., S. leprosula Miq., S. ovalis BI., S. palembanica Miq., S. platyclados V.Sl. ex Foxw., S. leptoclados Sym., dll.)Majau, meranti merkuyung; Meranti ketrahan; Meranti tembaga, kontoi bayor; Meranti kelungkung; Tengkawang majau; Banio, ketir; Seraya merah, campaga, lempong, kumbang, meranti ketuko, cupang. Ingg.red serayared lauan.
20.Meranti putihShorea spp. (di antaranya: S. assamica Dyer, S. bracteolata Dyer, S. javanica K. et. Val., S. lamellata Foxw., S. ochracea Sym., S. retinodes V.SI., S. virescens Parijs, S. koordersi Brandis, dll.)Damar mesegar; Bunyau, damar kedontang; Damar mata kucing, damar kaca, damar kucing; Damar tunam, damar pakit; Damar kebaong, baong, bayong, baung, belobungo, kontoi tembaga; Balamsarai, damar mansarai; Damar maja, kontoi sabang; Kikir, udang, udang ulang, damar hutan, anggelam tikus, maharam potong, pongin, awan punuk, mehing (Smt., Kal.); Damar lari-lari, lalari, temungku, tambia putih (Slw.), Damar tenang putih, hili, honi (Mlku.). Ingg.white meranti.
21.MerawanHopea spp. (mis. H. dasyrrachis V.Sl., H. dyeri Heim, H. sangal Korth., dll.)Tekam, tekam rayap; Bangkirai tanduk, emang, amang besi; Cengal, merawan telor; Ngerawan, cengal balau
22.MerbauIntsia spp. (terutama I. bijuga O.K., I. palembanica Miq.)Merbau asam, ipi (NT.), kayu besi (Papua); Ipil, anglai, maharan; Tanduk (Mlku.)
23.MersawaAnisoptera spp. (mis. A. laevis Ridl., A. marginata Korth., A. thurifera Bl.)Cengal padi, damar kunyit; Masegar (Smt.), ketimpun (Klm.), mersawa daun besar; tabok, tahan
24.NyatohPalaquium spp., Payena spp., Madhuca spp.Suntai, balam, jongkong, hangkang, katingan, mayang batu, bunut, kedang, bakalaung, ketiau, jengkot, kolan
25.PalapiHeritiera (Tarrietia) spp.; mis. H. javanica (Bl.) Kosterm., H. simplicifolia (Mast.) Kosterm., H. littoralis Ait., H. sylvatica S. VidalMengkulang, teraling; Dungun, talutung, lesi-lesi.
26.PenjalinCeltis spp.Rempelas, ki jeungkil, ki endog (Sd.), cengkek (Jw.), pusu (Sumbawa)
27.PerupukLophopetalum spp.; mis. L. javanicum (Zoll.) Turcz., L. multinervium Ridl., L. subobovatum King, L. wightianum Arn.Kerupuk (Smt.), pasana (Klm.), mandalaksa (Jw.), aras
28.PinangPentace spp.Melunak, ki sigeung, ki sinduk, kelembing
29.PulaiAlstonia spp. (di antaranya A. pneumatophora Back., A. scholaris R.Br., A. spatulata Bl., A. macrophylla Wall., A. spectabilis R.Br.)Kayu gabus, rita, gitoh, bintau, basung, pule, pulai miang. Ingg.: white cheesewoodmilkwoodmilky pine.
30.RasamalaAltingia excelsa NoroñaTulasan (Smt.), mandung (Min.), mala (Jw.)
31.ResakVatica spp.; mis. V. maingayi Dyer, V. oblongifolia Hook.f., V. rassak Bl.Damar along, resak putih

Kelompok Jenis Kayu Rimba Campuran/Kelompok Komersial Dua[sunting | sunting sumber]

No.Nama PerdaganganNama IlmiahNama-nama Daerah
1.BakauRhizophora spp. dan Bruguiera sppTumu, Lenggadai, Jangkar, TanjangPutut, Busing, Mata buaya
2.BayurBalang, Walang, Wadang, Wayu
3.BenuangOctomeles sumatrana Miq.Benuang bini (Klm.), winuang (Slw.)
4.BerumbungAdina minutiflora Val.); Pertusadina spp.Kayu lobang, Barumbung, Kayu gatal
5.BintangurCalophyllum spp.; mis. C. calaba L., C. inophyllum L., C. papuanum Lauterb., C. pulcherrimum Wall.ex Choisy, C. soulattri Burm.f.Bintangor, penaga; NyamplungSulatri; Bunoh, bintangur bunut
6.BipaPterygota spp.Kayu wipa
7.BowoiSerianthes minahassae Merr. & Perry (Syn. Albizia minahasae Koord.)Rayango, Merang, Terangkuse
8.BugisKoordersiodendron pinnatum Merr.Grepau
9.CengeMastixia rostrata BI.Cenge, Cingo
10.DuabangaDuabanga moluccana BI.Benuang laki, Takir, Aras, Raju mas
11.EkaliptusEucalyptus spp.; mis. E. alba Reinw.ex Bl., E. deglupta Bl., E. urophylla S.T. BlakeKayu putih; Leda, aren (Mlku.), tampai; Ampupu (Timor),
12.GelamMelaleuca spp.Kayu putih
13.GempolNauclea spp.Wosen, Klepu pasir, Anggrit
14.GopasaVitex spp.Teraut, Laban
15.Gerunggang/DerumCratoxylum spp.; mis. C. arborescens (Vahl) Bl., C. cochinchinense (Lour.) Bl.Madang baro; Mampat, butun; kemutul, temau; edat
16.JabonAnthocephalus spp. (A. chinensis (Lamk.) A.Rich ex Walp. dan A. macrophyllus (Roxb.) Havil.)Kelampayan (Mly.), laran (Klm.), semama (Amb.). Ingg.: cadamba.
17.Jambu-jambuSyzygium spp. [3]Kelat, Ki tembaga, Jambu
18.Kapas-kapasanExbucklandia populnea R. BrownHapas-hapas, Tapa-tapa, Leman
19.Kayu keretaSwintonia spp.Rengas sumpung, Merpauh, Bagel mirah
20.KecapiSandoricum spp.Papung, Kelam, Sentul
21.Kedondong HutanSpondias spp.Coco, Kacemcem leuweung
22.KelumpangSterculia spp.Kepuh, Kalupat, Lomes
23.Kembang semangkokScaphium macropodum J. B.Kepayang, merpayang (Smt.)
24.KempasKoompassia malaccensis Maing.Hampas, impas, tualang ayam
25.KenangaCananga sp.Kananga
26.KeranjiDialium spp.; mis. D. indum L., D. platysepalum Baker, D. procerum (v.Steen.) SteyKayu lilin; Maranji
27.KetapangTerminalia spp.Kalumpit, Klumprit, Jelawai, Jaha
28.KetimunanTimonius spp.Seranai, Temirit, Kayu reen
29.LancatMastixiodendron spp.Kundur, Modjiu, Raimagago
30.LaraMetrosideros spp. dan Xanthostemon spp.Lompopaito, Nani, Langera
31.MahangMacaranga spp.MerkubungMara, Benua
32.MedangLitsea firma Hook f.; Dehaasia spp.Manggah, Huru kacang, Keleban, Wuru, Kunyit
33.MempisangMezzetia parviflora Becc.; Xylopia spp.; Alphonsea spp.; Kandelia candel DruceMahabai, Hakai rawang, Empunyit, Jangkang, Banitan, Pisang-pisang
34.MendarahanMyristica spp., Knema spp.Darah-darah, Tangkalak, Au-au, Ki mokla, Kumpang, Kayu luo, Huru
35.MenjalinXanthophyllum spp.Lilin, Ki endog, Segi landak
36.MentibuDactylocladus stenostachys Oliv.Jongkong, merebung
37.MerambungVernonia arborea Han.Merambung, sembung
38.PunakTetramerista glabra Miq.Kayu malaka (Smt.), cerega (Klm.)
39.PuspaSchima spp.; terutama S. wallichii Korth.Seru (Jw.), simartolu (Smt.), madang gatal (Klm.)
40.RengasGluta aptera (King) Ding HouRengas tembaga, Rangas
41.SanintenCastanopsis argentea A. DC.Sarangan (Jw.), ki hiur (Sd.), kalimorot
42.SengonParaserianthes falcataria (L) NielsenJeungjing, Tawa kase, Sika (Maluku)
43.SepatBerrya cordofolia Roxb.Waru gunung, Kalong
44.SesendokEndospermum spp.; mis. E. diadenum (Miq.) Airy Shaw, E. moluccanum (T & B) Kurz, E. peltatum Merr.Sendok-sendok, kayu labuh (Smt.), kayu bulan (Mly.), garung (Klm.); Kayu raja (Mlku.)
45.SimpurDillenia spp.; mis. D. grandifolia Wall., D. obovata Hoogl., D. pentagyna Roxb.Sempur, segel, janti, dongi
46.SurianToona sureni Merr.Suren, kalantas
47.TembesuFagraea spp.; mis. F. fragrans Roxb., F. sororia J.J. Sm.Tomasu (Smt.), kulaki (Slw.), malbira, ki tandu
48.TempinisSloetia elongata Kds.Damuli, Kayu besi
49.TepisPolyalthia glauca Boerl.Banitan, Pemelesian, Kayu tinyang, Kayu bulan, Banet, Kayu kalet
50.TenggayunParartocarpus spp.Buku ongko, Pejatai, Purut bulu
51.TerapArtocarpus spp.CempedakKulur, Tara, Teureup
52.TerentangCampnosperma spp.; mis. C. auriculatum (Bl.) Hook.f., C. brevipetiolatum Volkens, dll.Tumbus (Smt.), pauh lebi
53.Terentang ayamBuchanania spp.Pauhan, Antumbus, Talantang
54.T u s a mPinus spp.Pinus, Damar batu, Uyam
55.UtupAromadendron sp.U t u p

Kelompok Jenis Kayu Eboni/Kelompok Indah Satu[sunting | sunting sumber]

No.Nama PerdaganganNama IlmiahNama-nama Daerah
1.Eboni bergarisDiospyros celebica Bakh.Maitong, Kayu lotong, Sora, Amara
2.Eboni hitamDiospyros rumphii Bakh.Kayu hitam, Maitem, Kayu waled
3.E b o n iDiospyros spp.; di antaranya D. areolata King et G., D. cauliflora BI., D. ebenum Koen, D. ferrea Bakh., D. lolin Bakh., D. macrophylla BI.Baniak, Toli-toli, Kayu arang, Kanara, Gito-gito, Bengkoal, Malam

Kelompok Jenis Kayu Indah/Kelompok Indah Dua[sunting | sunting sumber]

No.Nama PerdaganganNama IlmiahNama-nama Daerah
1.BonginIrvingia malayana Oliv.Pauh kijang, Sepah, Kayu batu
2.BungurLagerstroemia speciosa Pers.Ketangi, wungu (Jw.), tekuyung, benger
3.CempakaMichelia spp., Elmerrillia spp.Minjaran, Wasian, Manglid, Sitekwok, Kantil (Jw.), Capuka
4.CendanaSantalum album L.Kayu kuning, Lemo daru
5.DahuDracontomelon spp.; mis. D. dao Merr. & Rolfe, D. mangiferum Bl.Dao, basuong (Smt.), sengkuang (Mly.), koili
6.JoharSenna spp.[4]Juar, Trengguli, Sebusuk, Bobondelan
7.KukuPericopsis mooniana Thw.Kayu laut, Papus, Nani laut
8.KupangOrmosia spp.Kayu ruan, Saga
9.LasiAdina fagifolia Ridl.Adina, Kilaki
10.MahoniSwietenia spp.; mis. S. macrophylla King, S. mahagoni (L.) Jacq.Mahoni
11.MelurDacrydium spp.; Podocarpus spp. dan Phyllocladus spp. Mis. Dacrydium junghuhnii Miq.Alau, cemantan (Klm.); Jamuju, kayu embun (Slw.), sampinur bunga (Smt.); Sampinur taliKayu cina; Ki merah, Sandu
12.MembacangMangifera spp.Ambacang, Asam, Limus piit, Mempelam, Wani, Mangga
13.MindiMelia spp.; terutama M. azedarach L.Bawang kungut
14.NyirihXylocarpus granatum J. KonigNyireh, Niri
15.PasangQuercus spp.Mempening, Baturua, Kasunu, Triti
16.Perepat daratCombretocarpus rotundatus Dans.Marapat, Teruntum batu
17.Raja bungaAdenanthera sppSagaSegawe, Klenderi
18.RengasGluta spp.; Melanorrhoea spp.Ingas, Suloh, Rangas, Rengas burung
19.RaminGonystylus bancanus KurzGaharu buaya, Medang keladi, Keladi, Miang
20.Sawo kecikManilkara spp.; mis. M. fascicularis H.J. Lam & Maas Geest., M. kauki (L.) Dub.Subo, Ki sawo
21.SalimuliCordia spp.Kendal, Klimasada, Purnamasada
22.SindurSindora spp.; mis. S. bruggemanii de Wit, S. coriacea Maing., S. wallichii GrahamSepetir (Mly.), sasundur (Klm.), mobingo (Slw.)
23.SonokembangPterocarpus indicus Willd.Angsana, Linggua, Nala, Candana
24.SonokelingDalbergia latifolia Roxb.Linggota, sono sungu, sonobrits
25.SungkaiPeronema canescens JackJati seberang, Jati londo
26.TanjungMimusops elengi L.Sawo manuk (Jw.), karikis (Slw.)
27.TaposElateriospermum tapos BI.Kelampai, Setan, Kedui, Wayang
28.Tinjau belukarPteleocarpus lampongus Bakh.Lontar kuning
29.ToremManilkara kanosiensis H.j. L. et B. M.Sawai, Torem
30.TrembesiSamanea saman Merr.Ki hujan
31.UlinEusideroxylon zwageri T.et B.Kayu besi, bulian, kokon
32.WeruAlbizia procera Benth.Beru, Ki hiyang, Bengkal

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 7
  2. ^ Secara internasional diperdagangkan sebagai resak. Sedangkan giam merujuk pada kayu-kayu berat marga Hopea. Lihat Soerianegara dan Lemmens, op. cit. hal. 141
  3. ^ Tertulis: Eugenia spp., marga yang tidak tepat
  4. ^ Tertulis: Cassia spp., nama yang usang

0 comments:

Diberdayakan oleh Blogger.

Services

JASA Tebang Pohon (rujik) Semarang

jasa tebang pohon di Semarang Jangan sungkan untuk menghubungi kami jika anda punya problem pohon besar yang ingin ditebang karena membah...

Blog Archive

Facebook

BTemplates.com

Advertisement

Blogroll

randomposts

About